Pakaian Adat Bali : Jenis, Perlengkapan, dan Filosofi yang Terkandung di Dalamnya


Pakaian adat Bali memiliki standardisasi dalam kelengkapannya.

Pakian adat Bali selain digunakan sehari hari untuk kepentingan adat, juga digunakan dalam prosesi persembahyangan

Pakaian adat Bali haruslah sopan, beretika, dan mencerminkan kedamaian

Tari Serimpi Sangupati : Taktik untuk Menggagalkan Perundingan dengan Belanda


Tari serimpi sangupati adalah salah satu dari jenis tari serimpi yang ada.

Adapun jenis-jenis tari serimpi adalah :

1.   Tari Serimpi Sangupati
Tari ini adalah karya dari Pakubuwono IV. Yang memerintah Keraton Surakarta Hadiningrat pada tahun 1788-1820.

Kata sangupati itu berasal dari kata “Sang Pati”. Sebuah sebutan bagi calon pengganti raja

2.   Tari Serimpi Anglirmendhung
Tari ini digubah oleh K.G.P.A.A Mangkunagara I. Penarinya semula terdiri dari tujuh orang penari, menjadi empat penari

3.   Tari Serimpi Ludira Madu
Tari ini menggambarkan sosok seorang ibu, yang sangat bijaksana dan cantik.
Seperti jelas dituliskan pada syair lagu serimpi ludira madu.

Tari ini diciptakan oleh Pakubuwono V . Untuk mengenang ibunda tercintanya yang meninggal dunia. Jumlah penari tari ini 4 orang putri.

4.   Tari Serimpi Renggawati
Tari ini membawakan cerita petikan dari “Angling Darmo” yang magis

Dengan menggunakan tambahan properti. Sebatang pohon dan seekor burung mliwis putih.

Tari ini diciptakan oleh Sultan Hamengkubuwono V. Jumlah penari tari ini 5 orang.

5.   Tari Serimpi China
Tari ini salah satu jenis tarian putri klasik, di Istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Kostum yang digunakan para penari tari ini, harus menyesuaikan dengan pakaian yang bermotif dari China.

6.   Tari Serimpi Padhelori
Tari ini diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwono VI dan VII.
Tari ini salah satu jenis tarian putri klasik gaya Yogyakarta.

Tari ini menggunakan properti  berupa pistol dan cundrik
Tari ini membawakan cerita yang bertemakan “Menak” (perang tanding antara Dewi Sirtu Pelaeli dengan Dwi Sudarawerti).

7.   Tari Serimpi Pistol
Tari ini diciptakan oleh Hamengkubuwono VII. Keunikan tari ini  
menggunakan pistol sebagai propertinya

8.   Tari Serimpi Merak Kasimpir
Tari ini diciptakan oleh Sultan Hamengkubuwono VII. Properti yang digunakan dalam tari ini adalah pistol dan jemparing.

Gending yang digunakan untuk mengiringi tari ini gending merak kasimpir.

9.   Tari Serimpi Pramugari
Tarian ini diciptakan Sultan Hamengkubuwono VII. Tari ini juga menggunakan properti pistol.

Gending yang digunakan untuk mengiringi tari ini gending pramugari.




Serimpi sangupati terdiri dari kata serimpi dan sangupati.
Kedua kata ini memiliki makna antara lain :

Serimpi bermakna empat Tari serimpi pada umumnya ditampilkan oleh empat orang penari.

Komposisi penari serimpi melambangkan empat unsur dari dunia, yaitu :
1)   grama (api)
2)   angin (udara
3)   toya (air)
4)   bumi (tanah).

Istilah serimpi juga dikaitkan dengan kata ‘impi’ yang berarti mimpi.

Maksudnya, seseorang yang melihat tarian ini. Akan merasa seperti berada di alam mimpi.

Sangupati berawal dari kata sang apati. Sang apati bermakna calon pengganti raja.

Pada pemerintahan Pakubuwono IX tahun 1861-1893. Mengubah nama Sangapati menjadi Sangupati. Yang artinya adalah bekal untuk kematian.

Perubahan nama ini mempunyai latar belakang peristiwa.
Peristiwa tersebut upaya menggagalkan perjanjian dengan Belanda.

Belanda  memaksa keraton Surakarta menyerahkan tanah di kawasan pesisir Pulau Jawa. Tentu saja hal ini ditentang oleh Pakubuwono IX.

Namun Pakubuwono IX tidak mungkin menentang Belanda secara terang-terangan.
Karena Belanda sebagai penguasa wilayah Indonesia ketika itu.

Oleh karena itu Pakubuwono IX mengajak Belanda untuk berunding.
Namun dengan rencana akan menggagalkan perundingan tersebut.

Pada hari perundingan, pihak kolonial Belanda dijamu dengan tari serimpi sangupati.
Sejak itulah tari serimpi sangapati berubah menjadi serimpi sangupati.

Pihak Belanda terbuai dengan keindahan tarian. Ditambah lagi dengan semakin banyaknya minuman arak yang  diminum. Membuat mereka menjadi mabuk.

Akhirnya, perjanjian yang akan diadakan berhasil digagalkan. Tanah di kawasan pesisir Pulau Jawa berhasil diselamatkan.

Oleh karena itu perlu digaris bawahi dalam tarian ini . Keberanian penari serimpi sangupati tersebut.

Mereka adalah laksana prajurit di barisan depan, yang menjadi penentu berhasil dan tidaknya, misi menggagalkan perjanjian tersebut.

Saat ini tari serimpi sangupati masih sering ditarikan, Namun hanya berfungsi sebagai tari hiburan saja.


A.  Gerakan Tari Serimpi Sangupati
Gerakan dalam tari serimpi di dominasi oleh gerakan tangan, gerakan kaki, juga gerakan kepala.  Dalam pertunjukannya

Semua penari serimpi sangupati menari dengan gerakan yang lembut dan lemah gemulai.

Dengan memainkan selendang, yang di ikat di masing-masing pinggang para penari. Mengikuti iringan alat musik gamelan


B.  Kostum dan Properti Tari Serimpi Sangupati
Pada zaman dahulu, kostum yang digunakan dalam tarian ini, pakaian pengantin putri khas Yogyakarta.

Kostum yang digunakan saat ini, biasanya menggunakan baju tanpa lengan pada bagian atasnya.

Dan kain jarik yang bermotif batik, yang digunakan untuk bagian bawahnya.

Pada bagian atas menggunakan rambut gelungan, yang dihiasi dengan bunga. Dan beberapa hiasan kepala dari bulu burung kasuari.

Semua penari juga dihiasi dengan beberapa aksesoris,  seperti :
1)   gelang
2)   kalung
3)   anting. 

Selain itu para penari juga harus menggunakan selendang. Sebagai properti pendukung dalam tarian ini.

Selendang diletakkan pada setiap pinggang penari. Dan keris yang diselipkan pada bagian depan menyilang ke kiri.

Pada tari serimpi sangupati, properti keris diganti dengan pistol. Hanya saja, jika dahulu pistol diisi dengan peluru sungguhan
Kini properti tersebut hanya menjadi pelengkap tarian saja.

Penari di rias dengan tata rias khas Jawa. Yang akan menambah kecantikan dan keanggunan para penari tarian ini.


C.  Alat Musik Pengiring Tari Serimpi Sangupati
Tari ini diiringi oleh alat musik khas dari Yogyakarta. Yaitu alat musik gamelan.

Pada saat penari keluar dan masuk, Penari di iringi dengan gending sabrangan. 

Setelah penari menari, maka di iringi dengan gending ageng atau gending tengahan. Yang kemudian dilanjutkan dengan gending ladrang.





Jika ingin membagikan artikel ini, silahkan klik tombol share di bawah ini