Pakaian Adat Lampung : Pakaian Yang Kaya Dengan Makna Simbolik



Ciri khas yang tercermin dari bentuk, motif ornamen, dan makna simbolik yang terkandung di dalam aksesori tradisional menunjukkan tingkat perkembangan kebudayaan suku bangsa tersebut.

Pakaian Adat Lampung

Masyarakat Lampung secara turun-temurun telah mewarisi keterampilan yang maju dalam pembuatan aksesori tradisional khas daerahnya.


Baca Juga :



Fungsi estetika dari aksesori atau perhiasan adalah untuk memperindah penampilan pemakainya. Selain estetika, aksesori tradisional memiliki fungsi sosial – memberi ciri terhadap stratifikasi atau status sosial si pemakainya di tengah masyarakat.

Di samping itu, aksesori tradisional juga memiliki fungsi simbolik. Aksesori yang dikenakan memberikan pesan tersirat dan makna simbolik tertentu, khususnya dalam ritual adat.

Dari ketiga fungsi tersebut, aksesori tradisional Lampung memiliki karakter yang lebih menonjol dalam fungsi sosial serta fungsi simboliknya. Hal ini dapat dilihat dari aksesori yang digunakan dalam prosesi pernikahan adat Lampung – setiap aksesori memiliki makna simbolik yang spesifik.

A.   Pakaian dan Perhiasan Laki-Laki
1.     Pakaian Laki-Laki
a.     Baju lengan panjang yang berwarna putih dengan celana panjang yang berwarna putih/hitam.
b.     Sarung tumpal adalah sejenis kain sarung yang ditenunkan dengan benang mas . kain ini dipakai setelah memakai celana panjang dari pinggang sampai lutut.
c.      Sesapuran adalah kain putih yang berupa rumbai ringgit dipakai dibagian luar sarung tumpal.
d.     Khikat akhir adalah sejenis selendang bujur sangkar kemudian dilingkarkan kepundak menutup bahu . ujungnya diikat pada bagian depan leher yang berwarna merah

2.     Perhiasan Laki-Laki
a.     Perhiasan kepala yang disebut dengan kopiah emas yang bagian depanya beruji-ruji, meninggi di bagian tengahnya.
b.     Perhiasan leher dan dada berupa perhiasan yang dikenakan dileher hingga sebatas pinggang. Perhiasan leher yang dipakai laki-laki adalah.
c.      Kalung papan jajar, yaitu kalung pada bagian depan menyerupai lempengan siger kecil atau perahu yang bersusun dengan jumlah 3 buah dengan ukuran yang berbeda. Makna yang terkandung adalah merupakan symbol dari kehidupan yang baru yang akan mereka arungi dan dilanjutkan secara turun temurun.
d.     Kalung buah jukum yaitu bentuk buah jukum yang dirangkai menjadi kalung. Melambangkan agar mereka mendapatkan keturunan.
e.      Perhiasan dada, yaitu selempeng jenis perhiasan kalung yang digantung melintang dari bahu hingga pinggang. Yaitu selempeng pinang (kalung panjang yang terdiri dari buah yang menyerupai bunga.
f.       Perhiasan pinggang yang berupa ikat pinggang dan keris. Ikat pinggang pengantin laki-laki pepadun disebut bulu serti.
g.     Perhiasan lengan dan tangan Perhiasan ini adalah sejenis perhiasan yang umumnya dikenakan pada lengan atas siku dan pergelangan tangan, yang dipakai adalah:
    Gelang burung, bentuk gelang pipih bagian atas agak lebar dan ditempel gambar burung garuda yang sedang terbang. Burung garuda bagi masyarakat lampung bermakna dan sangat tinggi yaitu lambing dunia atas, selain itu kendaraan bagi kedua mempelai dalam mengarungi kehidupan yang panjang dalam kehidupan kekerabatan. Dipakai pada lengan kiri dan kanan di bagian paling atas.
     Gelang kano , bentuk gelang nyerupai ban, bagian tengah menyudur. Gelang kano di pakai dibagian kiri dan kanan dibawah gelang burung garuda yang maknanya menyimbolkan setelah berkeluarga diharapakn dapat membatasi perbuatanya dan berusaha berbuat baik.
     Gelang bibit yang dipakai di lengan kiri dan kanan dibawah gelang kano. Makna simbolnya adalah agar mendapatkan keturunan yang baik dan kelak menjadi suri tauladan bagi keturunanya.

B.   Pakaian dan Perhiasan Wanita
1.     Pakaian Wanita
a.     Sesapuran yaitu baju kuning tampa lengan panjang.
b.     Selappai, yakni baju tampa lengan dibagian luar yang tidak dirangkai pada kedua sisinya dan diberi lubang di bagian leher, terbuat dari bahan brokat. Pada tepi bagian bawah berhias rumbai ringgit.
c.      Bebe terbuat dari sulaman benang satin/sutra putih dan benang sutra yang dibentuk menyerupai tali,kemudian dijahit bentuk bebe menyerupai bunga teratai yang mengambang.
d.     Katu tapis dewa sano yang bagian bawahnya digantungan rumpai ringit dan kain tapis jung jarat.
e.      Baju lengan panjang warna putih dilengkapi celana panjang putih atau hitam. Pakaian warna putih sangat dominan dipakai oleh mempelai laki laki, khususnya lampung sewo mego dan mego pak tulang bawang.
f.       Sarung rumpai, adalah sejenis kain sarung yang ditenung dengan benang emas. Kain ini dipakai setelah memakai celana panjang dari pingang sampai kelutut.
g.     Sesapuran, yaitu kain putih yang berupah rumbai ringgit dipakai dibagian luar sarung tumpal.
h.     Khikat akhir, adalah sejenis selendang bujur sangkar yang dibentuk segitiga kemudian dilingkarkan kepundak menutupi bahu. Kedua ujungnya diikat pada bagian depan leher, warna merah anggur, bahan dasar berbentuk kotak kotak dibuat dengan teknik ditenun songket, motif hias menggunakan benang emas ,membentuk garis dan geometris berupa bunga melati, pucuk rebung, meander, dan tabur bunga.

2.     Perhiasan Wanita
a.     Perhiasan Kepala
1)    Siger (sigor) yaitu mahkota yang dipakai dikepala pengantin wanita yang melambangkan keangungan adat budaya dan tingkat kehidupan terhormat. Siger suku masyarakat lampung pepaduan meruji ruji 9, bagian belakang sama (siger tarubi).

Banyaknya ruji yang berjumlah sembilan sebagai lambang dari sembilan sungai yang mengalir didaerah lampung, yaitu way sekampung, way semangka, way seputih, way abung pareng, way sunkai ,way kanan, way tulang bawang dan way mesuji.

2)    Diatas siger dipasang kembang hias berupa mahkota kecil bersusun tiga berbentuk menyerupai tanduk kerbau (seraja bulan) dan pada bagian ujung ruji ruji siger dipasang hiasan bunga kecil kelopak daun bunga (beringin tumbuh) yang melambangkan lima keratuan/kerajaan yaitu ratu dipuncak, ratu dipemangilan, ratu dipunggung, ratu dibelalau, dan ratu darah putih.

3)    Selain itu juga melambangkan masyarakat lmpung memiliki lima falsafah hidup yang disebut pi’il bersengiri yaitu pi;il pesengiri (rasa harga diri), juluk adek (bernama bergelar), nemui nyimah (terbuka tangan), nengah nyappur (hidup bermasyarakat), dan sakai sembayan (gotong royong /tolong menolong).

4)    Didalam bidang siger terdapat ragam hias sulur dan daun bunga melur / melati empat buah kuntum bunga dan disetiap bunga memiliki empat kelopak daun bunga yang melambangakan asal.
5)    Peneken adalah perhiasan yang dikenakan melingkar sepanjang dahi sebelum memakai siger. Bentuknya empat persegi panjang. Kedua ujung meruncing terbuat dari kain belundru berwarna merah. Bagian muka ditempel ragam hias dari kuninga dan permata berbentuk bulat setengah lingkaran dan bunga.

6)    Selapai siger, adalah hiasan yang dipasang diatas siger berbentuk empat persegi panjang terbuat dari kain satin putih pada setiap ujung dipasang uang ringit. Fungsinya sebagai hiasan diatas siger dan juga berfungsi untuk membedakan antara siger yang dipakai oleh pengantin pada saat upacara adat.

7)    Subang/sesumping/anting anting, adalah perhiasan telinga yang dikenakan dengan cara digantung pada ujung daun telinga disebut anting. Sedangkan yang dikenakan dirusukan pada ujung daun telinga bagian bagian bawah disebut giwang/ subang dan yang dikenakan dengan cara dijepitkan disebut sumping.

Biasanya yang dipakai oleh pengantin wanita pepadun adalah bentuk menyerupai buah kenari, terdapat kawat kuningan dibentuk bulat agak lonjong yang fungsinya sebagai sangkutan, bagian bawah terdapat umbai umbai.

8)    Kembang rambut adalah utaian bunga melati yang dikenakan pada rambut dibagian atas sangul (menutupi sangul) yang melambangkan kesucian wanita.

b.    Perhiasan Leher Dan Dada
1)    Kalung papanjajar adalah kalung bagian depan meneyrupai lempengan siger kecil atau perahu bersusun yang disusun kebawah yang berjumlah tiga buah dengan ukuran yang berbeda. Makna simbolisnya adalah merupakan dari simbol kehidupan baru yang akan mereka arungi dan akan dilanjutkan secara turun temurun.
2)    Kalung ringit/ dinar , kalung bagian muka berupah uang ringit sebanyak sembilan buah.
3)    Kalung buah jukum, adalah bentuk menyerupai buah jukum yang dirangkai menjadi kalung. Makna simbolisnya agar mereka mendapat keturunan.
4)    Selempang pinang yaitu sejenis kalung panjang yang digantungkan melintang kiri dan kanan dari bahu hingga pingang terdiri dari dua buah menyerupai bunga.

c.      Perhiasan Pingang
Bulu serti terbuat dari karton yang dibungkus dengan kain beludru warna merah dibagian luar ditepel ragam hias bunga dan kelopak bungadari bahan kuningan.

d.    Perhiasan Tangan / Lengan
Perhiasan tangan / lengan yang dipakai pengantin wanita sama dengan yang dipakai pengantin laki laki. Begitu juga dengan fungsi dan maknanya gelang burung, gelang kano, gelang bibit, dan gelang duri/durian/arap, hanya saja pada pengantin wanita memegang buah mangis.



Sumber :
http://andriyantomi.blogspot.co.id/2015/03/pakaian-adat-dan-perhiasan-pengantin_61.html
http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/makna-simbolik-di-balik-aksesoris-pernikahan-tradisional-lampung

1 comment: