Pakaian Adat Papua : Pakaian Ewer, Pakaian Holim, Pakaian Sali, dan Pakaian Yokal

pakaian adat papua

Pakaian adat papua sama halnya dengan pakaian adat di daerah lain. Ada pakaian adat pria dan ada pakaian adat untuk wanita. Pakaian adat papua dilengkapi dengan penutup kepala yang terbuat dari daun sagu yang sudah dirajut. Penutup kepala tersebut diberi hiasan dari bulu burung kasuari.


Pakaian adat yang dikenakan masyarakat papua tidak terlepas dari aksesoris. Adapun aksesoris yang sering melengkapi pakaian adat papua antara lain :
1.      Gigi Anjing : Gigi anjing dilingkarkan dileher sebagai kalung
2.    Taring Babi : Taring babi dipasang di dekat lubang hidung
3.    Hiasan Kepala : Hiasan kepala terbuat dari bulu burung kasuari, bulu kelinci, dan daun sagu kering. Hiasan kepala tersebut melambangkan mahkota bentuknya seperti rumbai-rumbai.
4.    Tas Noken : Tas noken dibuat dari anyaman kulit kayu, fungsinya untuk menyimpan hasil kebun seperti buah, umbi-umbian, dan sayur-mayur.. Atau digunakan untuk menyimpan hasil berburu seperti burung, kelinci, atau tikus. Tas ini bisa dikenakan seperti ransel atau sebagai tas selempang.

1.     Pakaian Ewer
pakaian ewer

Pakaian ewer tampilannya seperti rok rumbai yang berfungsi untuk menutupi tubuh bagian bawah. Pakaian ewer dibuat dari susunan daun sagu yang kering. Pakaian ewer bisa dipakai oleh wanita bisa juga dipakai oleh pria. Pakaian ewer mempunyai perrlengkapan lain seperti manik-manik dari kerang, taring babi, gigi anjing, dan tas noken. Juga memakai senjata tradisional seperti tombak, panah, dan sumpit.

2.   Pakaian Holim
Pakaian holim atau yang populer disebut koteka. Pakaian holim dibuat dari buah labu air yang sudah tua. Biji serta daging buahnya dibuang lalu kulitnya dijemur hingga kering. Pengeringan dilakukan supaya pakaian holim tidak cepat membusuk. Pemilihan labu air yang tua sebagai bahan untuk pakaian holim dikarenakan lebih keras sehingga lebih awet.
pakaian holm

Pakaian holim dikenakan oleh pria, fungsinya untuk menutupi kemaluan. Cara memakainya dengan cara diikat ke pinggang memakai seutas tali sehingga ujungnya mengacung ke atas. Pakaian holim untuk acara adat biasanya berukuran panjang dan dilengkapi dengan ukiran etnik. Sedangkan untuk yang dipakai saat bekerja dan juga aktivitas sehari-hari ukurannya lebih pendek. 

3.   Pakaian Sali
pakaian sali

Pakaian Sali dibuat dari kulit pohon. Warna yang dihasilkan dari kulit pohon tersebut akan memberikan kesan warna coklat. Sehingga wanita sudah menikah tidak layak lagi untuk memakainya. Itulah sebabnya pakaian Sali khusus untuk wanita yang belum menikah. Namun pakaian Sali untuk wanita yang sudah menikah tersedia juga.

4.   Pakaian Yokal
pakaian yokal

Pakaian yokal kebalikan dari pakaian Sali. Kalau pakaian Sali khusus wanita yang belum menikah, maka pakaian yokal khusus wanita yang sudah menikah. Pakaian yokal memiliki warna coklat yang sedikit kemerahan. Pakaian yokal tidak untuk diperjual belikan karena  pakaian tersebut merupakan simbol kedekatan masyarakat Papua dengan alam semesta.

Referensi :
Sumber Gambar : Dari Berbagai Sumber

No comments:

Post a Comment