Kebudayaan Nusa Tenggara Timur (NTT) : Pakaian Adat, Rumah Adat, dan Tari Tradisionalnya

kebudayaan nusa tenggara timur
Provinsi Nusa Tenggara Timur ibukotanya kupang
Provinsi ini terletak di Indonesia bagian Tenggara.
Provinsi ini terdiri dari beberapa pulau
Selain memiliki pariwisata yang cukup banyak lagi menawan.
Nusa Tenggara Timur juga memiliki keunikan lain
Berupa keragaman kebudayaan
Kebudayaan yang akan dibahas kali ini
Antara lain pakaian adat, rumah adat, dan tari tradisionalnya


A.Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur
Masing-masing suku di Nusa Tengggara Timur
Memiliki pakaian adat yang menjadi ciri khasnya
Pakaian adat selain digunakan sebagai pelindung tubuh
Dari teriknya matahari mapun dinginnya hujan.
Juga menjadi ciri khas tersendiri
Berikut ini baju adat Nusa Tenggara Timur
Yang menjadi ciri khas Suku Rote, Suku Sabu, Suku Helong dan Suku Dawan:
1.  Pakaian Adat Suku Rote
Pakaian adat Suku Rote memiliki keunikan
Salah satu keunikannya yaitu Ti’i langga.
Ti’i langga adalah topi yang memiliki bentuk seperti topi khas meksiko sombrero
Topi ini terbuat dari bahan daun lontar kering.
Topi ini memiliki fungsi sebagai simbol percaya diri
Serta wibawa jika dipakai oleh laki-laki suku Rote
Kaum wanita memakai kebaya pendek
Bagian bawahnya mengenakan kain tenun
Pakaian adat ini memiliki motif khusus
Yang sering digunakan motif pohon tengkorak.
Sehelai selendang menempel pada bahunya.
Rambut disanggul serta memakai hiasan
Berbentuk bulan sabit dengan tiga buah bintang.
Hiasan tersebut disebut bulak molik.
Aksesoris lainnya adalah gelang, anting, kalung susun (habas), dan pending.
Motif  hiasan pending memakai motif bunga atau hewan unggas.
pakaian adat ntt
b)   Pakaian Adat Laki-Laki Suku Rote
Pakaian adat laki-laki berupa kemeja berlengan panjang berwarna putih polos.
Bagian bawahnya memakai sarung tenun berwarna gelap.
Motif dari sarung tenun ini pun bermacam-macam
Seperti binatang dan tumbuhan yang ada di Nusa Tenggara Timur.
Laki-laki Rote juga menggunakan Ti’i langga
Tambahan aksesoris lain berupa sehelai kain tenun
Berukuran kecil yang diselempangkan di bahu
Dengan motif yang disesuaikan dengan sarung tenunnya.
Ada juga golok untuk diselipkan di pinggang bagian depan.

2.  Pakaian Adat Suku Sabu
pakaian adat ntt
a)   Pakaian Adat Laki-Laki Suku Sabu
Memakai atasan kemeja berlengan panjang berwarna putih polos.
Bawahannya memakai sarung tenun
Di bahu diselempangkan sehelai kain tenun
Memakai ikat kepala juga
Sedangkan pakaian adat untuk upacara pernikahan.
Laki – laki menggunakan selendang pada bahu
Destar sebagai pengikat kepala, serta ikat pinggang.
Ada juga kalung mustilak
Sepasang gelang emas atau habas serta perhiasan leher.
pakaian adat ntt
b)   Pakaian Adat Wanita Sabu
Untuk pakaian sehari-hari wanita Suku Sabu memakai kebaya pendek
Dengan bawahan kain tenun dua kali lilitan tanpa aksesories.
Sedangkan untuk pengantin perempuan
Memakai sarung wanita, pending atau ikat pinggang dan sanggul.
Ada juga aksesoris lain berupa :
·        Gelang emas serta gading
·        Muti salak atau kalung dan liontin
·        Mahkota kepala wanita dan tusuk konde
·        Serta anting atau giwang emas bermata putih atau berlian.

3.  Pakaian Adat Suku Helong
a)   Pakaian Adat Laki-Laki Suku Helong
Laki-laki memakai kemeja (Baju Bodo
Dengan Selimut Helong besar diikat pada pinggang ditambah dengan selimut.
Ada juga destar untuk diikatkan di kepala dan muti leher atau habas.
pakaian adat ntt

b)   Pakaian Adat Wanita Suku Helong
Baju adat wanita Suku Helong berupa kebaya
Dengan bawahan sarung diikat pada pinggang
Lalu ditutup dengan selendang penutup Pending/ikat pinggang emas.
Ada juga aksesoris lain berupa muti salak/muti leher dengan mainan berbentuk bulan
perhiasan kepala bulan sabit/bula molik dan giwang (karabu).

4.  Pakaian Adat Suku Dawan
a)   Pakaian Adat Laki-Laki Suku Dawan
Laki-Laki memakai sarung tenun yang dipakai sampai pinggang
Serta kain tenun dipakai untuk ikat kepala.
pakaian adat ntt

b)   Pakaian Adat Wanita Suku Dawan
Wanita memakai kain sarung tenun dipakai sampai dada
Dan lebih menutupi badannya.
Adapun aksesoris lain berupa gelung rambut dan kalung.


B.Rumah Adat Nusa Tenggara Timur
Bicara tentang rumah adat Nusa Tenggara Timur
Tidak bisa dilepaskan dari Rumah Musalaki.
Icon budaya rumah adat yang ada di provinsi Nusa Tenggara Timur.
Nama Musalaki berasal dari kata dalam bahasa Ende Lio yaitu Mosa dan Laki
Mosa berarti ketua atau kepala sementara Laki berarti Adat atau suku.
Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan
Bahwa rumah adat ini memang hanya difungsikan
Sebagai tempat tinggal kepala suku atau ketua adat Ende.
rumah adat ntt
Rumah adat ini sering digunakan sebagai tempat digelarnya upacara ritual adat
Sebagai tempat bermusyawarah untuk memutuskan suatu keputusan
Dan kegiatan lain yang berhubungan dengan adat atau keagamaan.

Untuk menunjang fungsi tersebut
Rumah adat Nusa Tenggara Timur ini
Disusun dengan ukuran besar dan dengan struktur yang kokoh.

Materialnya sendiri hampir secara keseluruhan berasal dari alam
Mulai dari batu-batuan, kayu, hingga daun-daunan.
Material-material tersebut digunakan
Untuk semua bagian dari struktur rumah adat Musalaki ini.

Rumah Adat Musalaki dibagi 3 bagian. Diantaranya :
1.   Kuwu Lewa (Pondasi)
Ini merupakan bagian dasar dari rumah adat Musalaki.
Dibuat dari batu lonceng yang diletakan secara berdiri.
Kuwu Lewa merupakan batu yang dipasang untuk mencegah
Dari kemungkinan roboh akibat gempa.
Satu lagi ada pondasi yang terbuat dari kayu.
Dipakai sebagai tumpuan lantai dan menyokong atap.

2.   Maga (Lantai)
Bentuk lantai rumah adat musalaki berlantai gantung
Susunan dari papan lantai dibuat jarang
Untuk menjaga rumah dari kelembaban.
Keunikan terletak pada bagian lantai terdiri atas 2 jenis.
Lantai Teo (lantai teras) berada pada bagian luar.
Sedangkan yang kedua, lantai ndawa (ruang dalam).
Biasanya lantai teras lebih tinggi daripada lantai dalam.

3.   Atap
Atap dari rumah ini terbuat dari jerami.
Bertumpu pada rangka yakni saka ibu, leka raja dan kayu palang.
Bagian rangka atap rumah adat musalaki terbilang unik.
Mempunyai bentuk yang menjulang tinggi ke atas.
Selain rumah adat musalaki
Provinsi Nusa Tenggara Timur juga mempunyai rumah adat lainnya, diantaranya :
1.  Rumah Adat Sao Ata Mosa Lakitana
Rumah adat Sao Ata Mosa Lakitana adalah rumah adat asli penduduk Timor
Di dalam rumah adat ini terdapat suatu tempat suci
Untuk arwah nenek moyang
Yang pada saat-saat tertentu selalu diberi sesaji.
rumah adat ntt
Bentuk bangunan rumah ini dibedakan dalam 3 bentuk
a)   Yang didasarkan pada model atapnya, yaitu : 
Bentuk atap berjoglo yang merupakan rumah adat suku bangsa Sumba
b)   Bentuk atap atap kerucut bulat, merupakan rumah adat suku bangsa Timor
c)   Bentuk atap seperti perahu terbalik, merupakan rumah adat suku bangsa Rote.

2.  Rumah Adat Mbaru Niang
Rumah adat Mbaru Niang berada di Kampung adat Wae Rebo
Kampung adat Wae Rebo terdapat di Gunung Pocoroko, Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur.
rumah adat ntt
Keunikan rumah adat ini karena bentuknya yang tak biasa
Yaitu mengerucut di bagian atap hingga hampir menyentuh tanah.
Atap Mbaru Niang terbuat dari daun lontar yang sudah kering.

Rumah adat Mbaru Niang memiliki 5 tingkat dengan fungsinya masing-masing, diantaranya :
a)   Tingkat 1 (satu) biasa digunakan sebagai tempat tinggal.
b)   Tingkat 2 (dua) adalah ruangan untuk menyimpan bahan makanan dan barang.
c)   Tingkat 3 (tiga) untuk mentimpan benih tanaman untuk bercocok tanam.
d)   Tingkat  4 (empat) untuk menyimpan stok cadangan makanan yang berguna saat hasil panen kurang berhasil.
e)   Tingkat 5 (lima) untuk aneka sesajian yang disimpan pemilik rumah untuk para leluhur.

3.  Rumah Adat Sao Ria Tenda Bewa Moni Koanara
Rumah adat Sao Ria Tenda Bewa Moni Koanara terdapat di Desa Koanara, Kelimutu, Nusa Tenggara Timur.
Rumah adat ini cukup unik dan menarik perhatian
Karena atapnya yang khas.
Atap rumah adat ini terbuat dari ilalang dan hampir mencapai tanah.
rumah adat ntt
Ada tiga jenis rumah Sao Ria Tenda Bewa Moni Koanara, yaitu :
a)   Rumah baku adalah rumah yang digunakan untuk menyimpan tulang belulang milik leluhur.
b)   Rumah penyimpanan hasil panen sawah.
c)   Rumah tinggal, dengan ciri ada kepala kerbau terpampang di depan pintu rumah


C.Tari Tradisional Nusa Tenggara Timur
Provinsi Nusa Tenggara Timur sangat kaya dengan tari tradisionalnya
Berikut ini jenis tari tradisional Nusa Tenggara Timur, antara lain :

1.  Tari Atoni Meto
Tari Atoni Meto merupakan gambaran dari para pemuda Suku Dawan
Yang pandai berburu dengan daun lontar.
Secara umum, tari kreasi atoni meto ini
Merupakan tarian muda-mudi yang dipentaskan oleh 4 (empat) - 6 (enam) pasang pria dan wanita.
tari tradisional ntt
Para penari memakai pakaian adat khas Nusa Tenggara Timur
Yang telah dimodifikasi dibeberapa bagiannya.
Daun lontar menjadi properti utama yang dapat diubah fungsi
Menjadi pelengkap pakaian yang digunakan para penari.

Hal tersebut dapat dilihat
Ketika properti wadah air yang terbuat dari daun lontar
Berubah fungsi menjadi sebuah hiasan kepala wanita penari.

2.  Tari Bidu
Tari Bidu ditampilkan oleh beberapa para penari pria dan penari wanita
Dengan busana adat dan menari dengan gerakan yang sangat khas.
tari tradisional ntt
Tari Bidu ini merupakan salah satu dari tarian tradisional yang cukup terkenal di masyarakat Belu.
Tarian ini dulunya digunakan sebagai media pencarian jodoh bagi para pemuda-pemudi.

3.  Tari Caci
Tari Caci menunjukkan sifat-sifat keperkasaan
Dan kepandaian mempermainkan senjata, seperti cambuk dan perisai. Para penari menggunakan kostum dan properti perlengkapan perang. Mereka dengan ekspresif bergerak menirukan perilaku kala berperang. 
         
tari tradisional ntt
Tarian ini diperagakan oleh dua penari pria
Dengan menggunakan cambuk dan perisai.
Keunikan tarian ini terlihat dari kepandaian para penari
Memperagakan garakan tari sambil mempermainkan senjata dengan lincah. 

Pakaian yang dipakai penari terdiri atas celana panjang
Dilengkapi kain tenunan asli hasil kerajinan tenun tradisional.
Badan penari bagian atas dibiarkan terbuka.
Sebagai penutup kepala dipakai sejenis topi helm
Yang sekaligus berfungsi sebagai perisai kepala dan muka agar tidak cedera.
Tarian ini diiringi dengan permainan gong dan suling bambu.
Biasanya tarian ini dipertunjukkan dalam pesta perkawinan

4.  Tari Cerana
Tari Cerana ditampilkan untuk penyambutan tamu.
Tari Cerana ditampilkan oleh penari pria dan 6 orang penari wanita
Dengan menggunakan pakaian adat NTT serta iringan musik.
Gerakan para penari lebih cenderung lembut sebagai simbol kehormatan.
tari tradisional ntt
Awal pertunjukan penari wanita menari dengan iringan musik lalu pria bergabung
Gerakan antara pria dan wanita berbeda.
Gerakan wanita lembut dengan ditangan sirih dan pinang
Untuk diberikan kepada penonton
Sedangkan penari pria dengan gerakan tangan direntangkan.

Alat musik yang digunakan adalah Sasando
Dengan tempo lambat dan cenderung lembut
Sehingga akan terjalin hubungan harmoni
Antara gerakan dengan iringan sasando.

Kostum tari ini dengan pakaian adat.
Pada rambut penari wanita menggunakan konde
Dan sarung dari dada sampai kaki.
Konde tersebut cerminan khas kupang
Serta ikat kepala yang berbentuk sabit.
Aksesoris tari ini seperti kalung, gelang, dan sabuk berbentuk khas.

Penari pria dengan pakaian adat
Berupa baju lengan panjang kain selampang serta sarung
Serta menggunakan ikat kepala
Serta dilengkapi dengan kalung yang khas.

5.  Tari Dolo Dolo
Tari Dolo Dolo termasuk dalam kategori tari pergaulan
Tari Dolo Dolo sebagai tarian massal
Yang dapat diikuti oleh massa rakyat dari semua kalangan.
tari tradisional ntt

Tari Dolo Dolo menampilkan syair/pantun, lagu, dan gerak.
Syair sangat beragam sesuai keberagaman pengalaman hidup.
Lagu dan gerak dalam dolo sangat bersahaja.
Lagunya singkat yang dinyanyikan berulang – ulang
Interval nadanya tidak jauh berbeda.

Formasi yang tunggal dengan membentuk lingkaran.
Geraknya tidak banyak bervariasi
Gerak kaki maju, mundur, ke kiri, ke kanan dua kali
Setiap melakukannya dengan gerak sentak
Yang cepat dalam irama yang lambat.

Kelingking berkait digerakkan ke belakang
Diangkat ke atas dan turun ke depan
Kembali lagi ke belakang secara berulang.

6.  Tari Foti Lalendo
Tari Foti ditampilkan sebagai tarian selamat datang
Atau tarian penyambutan diberbagai acara.
Tarian ini menggambarkan rasa gembira
Dalam menyambut kedatangan para tamu yang diiringinya.
Hal ini dapat dilihat dari gerakan dan ekspresi
Dari para penari wanita pada saat mengiringi kedatangan tamu atau pengantin.
tari tradisional ntt
Selain digunakan sebagai tarian penyambutan
Tarian ini juga menjadi tontonan yang menghibur.
Gerakan para penari pria yang khas dan juga atraktif
Sering menampilkan gerakan yang lucu
Sehingga memeriahkan pertunjukan.

Tarian ini d
ulunya digunakan
Untuk menyambut kedatangan para prajurit
Pada saat pulang dari medan perang.
Selain itu digunakan juga
Untuk menyambut para tamu penting
Atau tamu kehormatan yang berkunjung

Tarian ini juga sering ditampilkan
Dalam memeriahkan berbagai acara
Seperti pernikahan, pertunjukan seni dan lain sebagainya

7.  Tari Gareng Lameng
tari tradisional ntt
Tari Gareng Lameng dipertunjukkan pada upacara khitanan
Yang mengandung maksud ucapan selamat
Serta mohon berkat kepada Tuhan
Agar yang dikhitan, sehat lahir-batin, dan sukses dalam hidupnya.

8.  Tari Gawi
Tari Gawi merupakan ungkapan rasa syukur
Atas segala berkat dan rahmat yang telah diberikan oleh Tuhan
Dalam pertunjukannya Tari Gawi dilakukan secara masal
Dengan cara saling berpegangan tangan
Dan membentuk sebuah formasi seperti lingkaran
Yang menjadi ciri khas ditarian ini.
tari tradisional ntt
Tari Gawi sering ditampilkan dalam sebuah upacara seperti :
·        Pada saat selesai panen
·        Pembangunan rumah adat
·        Pengangkatan kepala suku
·        Dan acara adat lainnya.

9.  Tari Hedung
Tari Hedung awalnya hanya merupakan tarian-tarian perang
Dan bagian dari ritual dari masyarakat Adonara
Dalam mengantar serta menyambut para pahlawan dari medan perang.
tari tradisional ntt
Namun dengan seiring dengan perkembangan zaman
Pada saat ini Tari Hedung dimaknai oleh masyarakat Adonara
Sebagai tari penghormatan kepada para leluhur.

Selain itu tarian ini juga untuk mengenalkan dan mengingatkan
Kepada para generasi muda akan tradisi, budaya
Serta jiwa kepahlawanan pada leluhur mereka dulu.

Nama hedung sendiri diambil dari kata hedung, yang dapat berarti menang.
Sehingga dapat diartikan bahwa Tari Hedung ini merupakan tarian kemenangan.

10.      Tari Hegong
Tari Hegong biasanya dimainkan secara berkelompok
Oleh para penari pria dan wanita dengan berpakaian adat
Dan diiringi oleh musik Gong Waning.
tari tradisional ntt
Tarian ini pada awalnya merupakan tarian adat
Selain itu tarian ini juga digunakan
Sebagai tarian penyambutan para tamu penting

11.      Tari Hopong
Tari Hopong merupakan ritual yang dimaksudkan
Sebagai ungkapan rasa syukur dan terimakasih kepada Tuhan dan Nenek Moyang.
tari tradisional ntt
Tari Hopong ini dilakukan pada masa panen
Di sebuah rumah yang telah ditentukan bersama
Dengan dihadiri oleh para tetua adat serta lapisan masyarakat
Tarian Hopong diiringi dengan musik tradisional gendang, tambur dan gong.

12.      Tari Ja’i
tari tradisional ntt
Tari Ja’i merupakan tarian tradisional yang dilakukan secara masal
Sebagai ungkapan rasa syukur dan juga kegembiraan.
Tari Ja’i juga mempunyai nilai-nilai kehidupan masyarakat yang sangat penting.

13.      Tari Kabokang
Tari Kabokang umumnya ditarikan oleh para penari wanita
Yang menari dengan gerakan yang anggun dan sangat khas.
Awalnya tarian ini merupakan tarian sakral
Yang digunakan untuk menyambut kedatangan raja atau bangsawan.
tari tradisional ntt
Tari Kabokang ditampilkan oleh 4 sampai 6 orang penari wanita.
Dengan berpakaian busana khas
Dan juga diiringi dengan musik tradisional
Para penari menari dengan gerakan yang anggun.

Gerakan dalam Tari Kabokang lebih didominasi
Dengan gerakan kaki yang khas
Dan juga gerakan tangan dalam memainkan kain panjang
Yang dikenakan oleh para penari.
Gerakan tubuh para penari juga bergerak melenggak-lenggok
Mengikuti dari gerakan kaki dan juga tangan para penari. 

14.      Tari Kandingang
Tari Kandingang ditarikan oleh penari perempuan
Dengan menggunakan rumbai-rumbaian
tari tradisional ntt
Yang terbuat dari ekor kuda sebagai atribut dalam menarinya.
Tarian ini dulunya sering ditampilkan untuk upacara adat besar
Seperti pernikahan dan juga penyambutan tamu penting atau bangsawan.

15.      Tari Kataga
Tari Kataga adalah tarian perang
Yang dilakukan oleh sejumlah penari pria
Dengan memakai pakaian tradisional khas Nusa Tenggara Timur
Dilengkapi dengan senjata tradisional berupa pedang dan perisai.
Tarian Kataga ditampilkan diberbagai acara adat
Penyambutan tamu maupun pertunjukan budaya
tari tradisional ntt
Tari Kataga dimainkan oleh 8 orang atau lebih penari pria
Dalam pertunjukannya para penari dibagi menjadi dua kelompok
Yang menggambarkan dua kubu yang saling berperang.

Dengan diiringi oleh iringan musik yang cepat
Para penari menari sambil meneriakan suara yang khas
Sehingga membuat suasana pertunjukan semakin meriah.

Gerakan tari didominasi gerakan mengayunkan pedang
Dan gerakan kaki yang meloncat-loncat
Diikuti dengan gerakan badan seperti mengindari serangan.
Juga diselingi dengan gerakan menepukan perisai pada saat formasi berbaris.

Dalam pertunjukan Tari Kataga diiringi oleh
Beberapa alat musik gong yang dimainkan dengan irama cepat.
Selain itu suara teriakan para penari
Tepukan perisai dan suara gemrincing dari lonceng kecil yang dipasang dibadan penari
Diatur serta diselaraskan dengan musik pengiring
Sehingga menghasilkan perpaduan suara yang sangat khas.

16.      Tari Kebalai
Tari Kebalai dulu sering dilakukan pada saat setelah acara pemakaman adat.
Setelah upacara pemakaman selesai
Para keluarga, kerabat, ataupun para tamu yang datang
Akan berkumpul dan melakukan tarian ini.
tari tradisional ntt
Tari Kebalai dilakukan bertujuan untuk menghibur keluarga yang sedang berduka
Sehingga keluarga yang telah ditinggalkan tidak terlarut dalam duka yang mendalam.

Seiring perkembangan zaman
Tarian ini tidak hanya dilakukan pada saat acara pemakaman
Namun juga sering ditampilkan diberbagai acara yang bersifat hiburan seperti :
·        Acara adat
·        Penyambutan
·        Perayaan
·        Dan pertunjukan seni budaya.

17.      Tari Ledo Hawu
Tari Ledo Hawu pada zaman dulu hanya ditampilkan
Sebagai bagian dari upacara kematian
Untuk kaum tertentu seperti kaum bangsawan, tokoh adat, ataupun kepala suku.
tari tradisional ntt
Karena merupakan tarian yang dianggap sacral
Maka tarian ini hanya dilakukan oleh penari dari suku tertentu
Yang memiliki kedudukan yang tertinggi di masyarakat Sabu.

Tari Ledo Hawu ini dilakukan untuk menjauhkan dari roh-roh jahat atau tolak bala
Dan menghantarkan arwah yang telah meninggal menuju tempat peristirahatan abadi.
Selain itu juga dimaksudkan untuk menghibur keluarga
Yang telah ditinggalkan agar tidak berlarut dalam berduka

18.      Tari Lego Lego
Tari Lego Lego awalnya merupakan tarian yang sering diadakan
Pada saat upacara adat atau setelah melakukan kegiatan bersama
Sebagai ungkapan dari rasa syukur dan kegembiraan
tari tradisional ntt
Ungkapan rasa syukur ini dilakukan
Dengan mengelilingi Mesbah sambil bergandengan
Dan juga menyanyikan lagu-lagu pujian kepada Tuhan.
Mesbah adalah suatu benda yang disakralkan oleh masyarakat di Pulau Alor.

19.      Tari Likurai
Tari Likurai adalah tarian tradisional sejenis tarian perang
Tarian ini awalnya adalah tarian yang sering ditampilkan
Dalam menyambut para pahlawan yang pulang dari medan peperangan.
tari tradisional ntt
Pada saat ini Tari Likurai hanya lebih difungsikan
Sebagai tarian penyambutan bagi para tamu penting
Tarian ini dilakukan sebagai wujud dari penghormatan
Dalam menyambut kedatangan para tamu tersebut.
Selain itu tarian ini juga menggambarkan ungkapan rasa syukur
Dan juga gembira masyarakat dalam menyambut para tamu

20.      Tari Padoa
Tari Padoa dilakukan secara masal baik itu pria maupun wanita
Mereka berkumpul dan menari
Dengan membentuk formasi melingkar yang menjadi ciri khasnya.
tari tradisional ntt
Tari Padoa memiliki makna khusus didalamnya
Salah satunya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan
Dan juga ungkapan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Tuhan
Selain itu tarian ini juga merupakan salah satu media
Dalam mempererat persatuan dan kebersamaan

21.      Tari Rangkuk Alu
Tari Rangkuk Alu merupakan kreasi seni yang tercipta dan berawal
Dari sebuah permainan tradisional Rangkuk Alu atau Rangku Alu.
Rangkuk Alu merupakan permainan tradisional
Yang menggunakan bambu sebagai alat dalam permainannya.
tari tradisional ntt
Dalam tarian ini, permainan tersebut dikreasikan
Dengan berbagai macam gerakan dan pengiring
Sehingga akan menghasilkan sebuah kreasi seni yang sangat khas.

Selain sebagai sarana hiburan
Tari Rangkuk Alu juga dapat menjadi sarana edukasi dan pembentukan diri.
Dalam memainkan Tari Rangkuk Alu ini dapat melatih kelincahan dan melatih ketepatan didalam bertindak.

22.      Tari Tea Eku
Tari Tea Eku dimainkan oleh beberapa penari perempuan
Yang menari dengan menggunakan sapu tangan atau kain kecil
Sebagai atribut dalam menarinya.
Tari Tea Eku dulunya ditampilkan diacara pesta adat
tari tradisional ntt
Nama Tari Tea Eku sendiri diambil dari kata Tea dan Eku.
Tea berarti getar, hal ini dapat dilihat dari gerakan kaki para penari yang bergetaran mengikuti irama musik.
Sedangkan kata Eku berarti lambaian sapu tangan
Hal ini dapat dilihat dari atribut yang digunakan, yakni sapu tangan

23.      Tari Toja Bobu
Tari Toja Bobu dipentaskan untuk menyambut para tamu yang sangat dihormati.
Salah satu tamu agung yang sangat dihormati dari masyarakat Sikka
Adalah Simo Ana Yesus (Isa Al-Masih) yang datang disaat Natal.
tari tradisional ntt
Sehari setelah melakukan misa Natal
Masyarakat dari Sikka biasanya menggelar tarian topeng
Yang bernama Toja Bobu.
Tarian ini dimaksudkan sebagai simbol menerima kedatangan
Dari Simo Ana Yesus dengan hati yang sangat terbuka.

24.      Tari Woleka
tari tradisional ntt
Tari Woleka merupakan tarian selamat datang atau penyambutan.
Tari Woleka biasanya ditarikan oleh beberapa penari pria dan wanita dengan gerakan yang sangat khas.
Tarian ini awalnya ditampilkan untuk menyambut dan juga mengiringi
Para tamu penting atau seorang bangsawan yang datang
                          



No comments:

Post a Comment