Nuwou Sesat : Rumah Adat Lampung Yang Berfungsi Sebagai Balai Agung



Nuwou Sesat adalah ikon rumah adat Kebanggan Lampung. Dalam bahasa setempat, Nuwou berarti rumah atau tempat tinggal. 

Sedangkan Sesat berarti bangunan musyawarah. Jadi bisa dibilang Nuwou sesat adalah Bangunan atau rumah untuk bermusyarawah para tetua adat Lampung.

Nuwou Sesat adalah ikon rumah adat Kebanggan Lampung



Baca Juga :


Sesuai dengan namanya, Nuwou Sesat digunakan sebagai balai pertemuan adat antar penyimbang (tetua masing-masing marga) pada saat mengadakan pepung adat atau musyawarah. Oleh karena itu, Nuwou Sesat juga disebut Sesat Balai Agung.


Secara fisik Nowou Sesat berbentuk rumah panggung bertiang. Sebagian besar materialnya terbuat dari papan kayu. 

Dahulu rumah sesat beratap anyaman ilalang, namun sekarang sudah menggunakan genting.

Bentuk rumah panggung ini untuk menghindari serangan hewan dan lebih kokoh bila terjadi gempa bumi, karena masyarakat lampung telah mengenal gempa dari zaman dahulu dan lampung terletak di pertemuan lempeng Asia dan Australia.

Bagian-bagian yang terdapat pada bangunan ini adalah ijan geladak (tangga masuk yang dilengkapi dengan atap). Atap itu disebut Rurung Agung. 

Kemudian anjungan (serambi, biasa digunakan untuk pertemuan kecil),  pusiban (ruang tempat musyawarah resmi),  ruang tetabuhan (tempat menyimpan alat musik tradisional),  dan ruang gajah merem (tempat istirahat bagi para tetua). 

Pada sisi depan bangunan ini terdapat ukiran ornamen bermotif perahu. Hal lain yang khas di bangunan ini adalah hiasan payung-payung besar berwarna putih, kuning, dan merah pada bagian atapnya, payung-payung tersebut merupakan lambang dari tingkat tetua adat bagi masyarakat tradisional Lampung.

Terdapat ornamen yang khas pada bagian sisi bangunan tertentu rumah sessat ini. Umumnya bentuk rumah sessat berbentuk rumah besar. 

Namun saat ini bentuknya tidak terlalu besar. Di perkampungan penduduk asli Lampung sebagian besar rumah adat ini dibangun tidak bertiang dan berlantai di tanah dengan fungsi yang tetap sama.

Ciri khas lainnya di rumah sesat ini adalah hiasan payung-payung besar di atapnya [Rurung Agung] yang berwarna putih, kuning, dan merah yang melambangkan tingkat Kepenyimbangan bagi masyarakat adat Lampung Pepadun.
Fungsi utamanya tidak lagi menjadi ruang pertemuan tetua adat, tetapi sebagai tempat tinggal biasa. 

Untuk masuk ke dalam rumah ini kita harus menaiki anak tangga yang berada di depan dan di sebelah samping.

Pada bagian bawahnya terdapat tiang-tiang yang berfungsi sebagai penyangga bangunan diatasnya. Susunan papan kayu dijadikan sebagai lantai, begitu juga dengan dindingnya.

Secara umum bentuk bangunan tempat tinggal di lingkungan masyarakat pribumi Kabupaten Lampung boleh di bilang cukup beraneka ragam. 

Keanekaragaman ini sesuai dengan pola serta seni pertukangan yang ada.

Kanyataan itu dapat di lihat dari keragaman bentuk rumah (bahasa daerah: rumah= nuwouu) yang didirikan oleh warga setempat sebagai tempat tinggal/berdiam, mengembangkan keturunan/berkeluarga dan sebagainya.

Bervariasinya bentuk serta ukuran rumah merupakan keanekaragaman bangunan yang dimiliki oleh penduduk setempat. Rumah pulalah banyak hal dapat dilakukan. 

Dari bentuk serta ukuran rumah juga taraf hidup bisa di lihat.

Sedangkan ukurannya tidak tentu. Bisa saja tergantung dari luas tanah, kemampuan, kebutuhan dan lain-lain.

Sebagai tempat menetap, rumah sangat penting artinya. Namun nampaknya walaupun demikian, bentuk-bentuknya juga dari waktu ke waktu turut mengikuti perkembangan.


Beberapa model bangunan rumah tempo dulu mempunyai karekteristik, yaitu berbentuk panggung bertiang.

Sebagai tempat tinggal, bentuk bangunan rumah masyarakat pribumi Lampung nampaknya memiliki persamaan dengan rumah-rumah di lingkungan penduduk asli lainnya di Provinsi Lampung.

Tapi kini, nuwou-nuwou itu banyak sekali mengalami perubahan, mulai dari bentuk bangunan yang banyak berlantai tanah/depok (tak bertiang) hingga ornamen lainnya yang tak lagi bercirikan kultur Lampung.

Peradaban telah pula membawa perubahan terhadap seni bangunan rumah dilingkungan pribumi masyarakat Lampung yang semakin majemuk.


Sumber :
http://malahayati.ac.id/?p=18525#comment-21844
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/856/nuwouu-sesat
http://dunia-kesenian.blogspot.co.id/2014/10/rumah-adat-nuwou-sesat-daerah-lampung_7.html
http://nyaklampung.blogspot.co.id/p/rumah-adat-lampung.html


No comments:

Post a Comment