Rumah Limas : Rumah Adat Sumatera Selatan, Simbol Menjunjung Tinggi Sifat Kebersamaan Dalam Bentuk Gotong Royong.



Rumah Limas merupakan rumah tradisional khas Provinsi Sumatera Selatan. Dari namanya, jelaslah bahwa rumah ini berbentuk limas. Bangunannya bertingkat-tingkat dengan filosofi budaya tersendiri untuk setiap tingkatnya. Tingkat-tingkat ini disebut masyarakat sebagai bengkilas. 
Dari segi arsitektur, bentuk rumah Rumah Limas terdiri dari bentuk ruang persegi dan persegi panjang dengan arah hadap rumah ke timur dan barat atau dalam falsafah disebut menghadap ke arah Matoari eedoop dan mato ari mati.

Rumah Limas merupakan rumah tradisional khas Provinsi Sumatera Selatan

Dalam pemahaman kalangan masyarakat Sumatera Selatan, mato ari eedoop berarti “matahari terbit” atau secara filosofi diartikan sebagai “awal mula kehidupan manusia”

Sementara mato ari mati jika diterjemahkan secara leksikal berarti “matahari tenggelam” dan dalam artian lain bermakna sebagai tanda dari “akhir kehidupan atau kematian”.

Secara personal, sebagai pengingat siklus kehidupan manusia dari lahir hingga mati.

Jika dilihat dari tata letak ruang penandaan arah tersebut menunjukkan adanya pembagian bangunan depan dan belakang.

Tingkatan yang dimiliki rumah ini disertai dengan lima ruangan yang disebut dengan kekijing

Tingkat atau kijing yang dimiliki Rumah Limas menandakan garis keturunan asli masyarakat sumatera selatan. 

Dalam kebudayaannya, dikenal tiga jenis garis keturunan atau kedudukan seseorang, yaitu Kiagus, Kemas dan atau Massagus, serta Raden.

Tingkatan atau undakannya pun demikian. Yang terendah adalah tempat berkumpul golongan Kiagus. 

Selanjutnya, yang kedua diisi oleh garis keturunan Kemas dan atau Massagus. Kemudia yang ketiga, diperuntukkan bagi golongan tertinggi yaitu kaum Raden.

Rumah Limas sangat luas dan seringkali digunakan sebagai tempat berlangsungnya hajatan atau acara adat. 

Luasnya mulai dari 400 hingga 1000 meter persegi. Rumah Limas Sumatera selatan dibangun di atas tiang-tiang yang terbuat dari jenis kayu unglen yang berjumlah 32 buah atau kelipatannya.

Rumah Limas sangat luas

Rumah limas Sumatera Selatan merupakan rumah panggung yang bagian kolongnya merupakan ruang positif untuk kegiatan sehari-hari. 

Ketinggian lantai panggung dapat mencapai ukuran 3 meter. Untuk naik ke rumah limas dibuatlah dua tangga kayu dari sebelah kiri dan kanan. 

Bagian teras rumah biasanya dikelilingi pagar kayu berjeruji yang disebut tenggalung. 

Makna filosofis dibalik pagar kayu itu adalah untuk menahansupaya anak perempuan tidak keluar rumah.

Pada tingkat pertama yang disebut pagar tenggalung, ruangannya tidak memiliki dinding pembatas, terhampar seperti beranda saja. 

Suasana di tingkat pertama lebih santai dan biasa berfungsi sebagai tempat menerima tamu saat acara adat.

Kemudia kita beranjak ke ruang kedua. Jogan, begitu mereka menyebutnya, digunakan sebagai tempat berkumpul khusus untuk pria. Naik lagi ke ruang ketiga yang diberi nama kekijing ketiga.

Posisi lantai tentunya lebih tinggi dan diberi batas dengan menggunakan penyekat.

Ruangan ini biasanya untuk tempat menerima para undangan dalam suatu acara atau hajatan, terutama untuk handai taulan yang sudah separuh baya.

Beranjak ke kekijing keempat, sebutan untuk ruang keempat, yang memiliki posisi lebih tinggi lagi. 

Begitu juga dengan orang-orang yang dipersilakan untuk mengisi ruangan ini pun memiliki hubungan kekerabatan lebih dekat dan dihormati, seperti undangan yang lebih tua, dapunto dan datuk.

Ruang kelima yang memiliki ukuran terluas disebut gegajah. Didalamnya terdapat ruang pangkeng, amben tetuo, dan danamben keluarga. 

Amben adalah balai musyawarah. Amben tetuo sendiri digunakan sebagai tempat tuan rumah menerima tamu kehormatan serta juga menjadi tempat pelaminan pengantin dalam acara perkawinan.

Dibandingkan dengan ruang lainnya, gegajah adalah yang paling istimewa sebab memiliki kedudukan privasi yang sangat tinggi. 

Begitulah setiap ruang dan tingkatan Rumah Limas yang memiliki karakteristiknya masing-masing.

Di sisi lain, hiasan atau ukiran yang ada di dalam Rumah Limas pun memiliki simbol-simbol tertentu. 

Jika Anda melihat dengan seksama ke dalamnya, akan terlihat ornamen simbar atau tanduk pada bagian atas atap.

Simbar dengan hiasan Melati melambangkan mahkota yang bermakna kerukunan dan keagungan rumah adat ini. 

Tanduk yang menghiasi atap juga bermakna tertentu sesuai dengan jumlahnya.


Sumber :
http://www.gosumatra.com/rumah-limas-sumatera-selatan/
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1004/rumah-limas-sumatera-selatan

No comments:

Post a Comment