Rumah kebaya adalah
rumah adat betawi. Sebutan rumah kebaya bagi rumah adat betawi berasal dari
kontruksi atap rumah ini yang jika dilihat dari samping memiliki
lipatan-lipatan mirip lipatan kain kebaya.
Kain kebaya sendiri merupakan kain tradisional betawi yang hingga kini sering dikenakan para wanita betawi pada saat upacara-upacara adat mereka.
Kain kebaya sendiri merupakan kain tradisional betawi yang hingga kini sering dikenakan para wanita betawi pada saat upacara-upacara adat mereka.
Baca Juga :
Bangunan Rumah Kebaya
ada yang berbentuk rumah panggung dan ada pula yang menapak di atas tanah
dengan lantai yang ditinggikan.
Masyarakat Betawi lama memiliki adat untuk membuat sumur di halaman depan rumah dan mengebumikan keluarga yang meninggal di halaman samping kanan rumah.
Masyarakat Betawi lama memiliki adat untuk membuat sumur di halaman depan rumah dan mengebumikan keluarga yang meninggal di halaman samping kanan rumah.
Rumah kebaya dapat
dibedakan menjadi 2 bagian dari segi sifatnya , yakni bagian depan bersifat
semi publik, sehingga setiap orang dapat melihat betapa asri dan sejuknya rumah
tersebut.
Dan yang kedua adalah bagian belakang yang bersifat pribadi. Bagian ini hanya boleh dilihat oleh orang-orang dekat dari pihak pemilik rumah.
Dan yang kedua adalah bagian belakang yang bersifat pribadi. Bagian ini hanya boleh dilihat oleh orang-orang dekat dari pihak pemilik rumah.
Secara umum arsitekturnya seperti monas yang terpotong bagian
tugunya. Rumah Kebaya juga melambangkan penduduk Jakarta yang terdiri dari
berbagai suku bangsa.
Pada saat-saat tertentu, Rumah Kebaya sering digunakan untuk mengadakan acara selamatan atau hajatan khas Betawi.
Pada saat-saat tertentu, Rumah Kebaya sering digunakan untuk mengadakan acara selamatan atau hajatan khas Betawi.
A.
Material
Rumah Kebaya
Material
yang digunakan untuk menutup atap rumah adalah genteng atau atep (daun kirai
yang dianyam).
Untuk dinding digunakan kayu gowok/kayu nangka untuk dinding depan yang terkadang dicat dengan dominasi warna kuning dan hijau.
Untuk dinding digunakan kayu gowok/kayu nangka untuk dinding depan yang terkadang dicat dengan dominasi warna kuning dan hijau.
Dinding
rumah lainnya menggunakan bahan anyaman bambu dengan atau tanpa pasangan bata
dibagian bawahnya.
Bahan yang digunakan untuk pondasi rumah adalah batu kali dengan sistem pondasi umpak (pondasi rumah/tiang yang terbuat dari batu) yang diletakkan dibawah setiap kolom
Sementara untuk landasan dinding digunakan pasangan batu bata dengan kolon dari kayu nangka yang sudah tua.
Bahan yang digunakan untuk pondasi rumah adalah batu kali dengan sistem pondasi umpak (pondasi rumah/tiang yang terbuat dari batu) yang diletakkan dibawah setiap kolom
Sementara untuk landasan dinding digunakan pasangan batu bata dengan kolon dari kayu nangka yang sudah tua.
B.
Kontruksi
Rumah Kebaya
1. Pondasi
rumah terbuat dari susunan batu alam yang dibentuk menyerupai umpak. Pondasi ini
menyangga tiang-tiang rumah yang mengokohtegakan berdirinya bangunan.
2. Atap
umumnya terbuat dari material genteng tanah atau anyaman daun kirai, dibentuk
seperti pelana dengan kemiringan bagian depan yang sangat rendah.
3. Pendopo
atau teras dibuat cukup luas dilengkapi meja kursi. Bagian teras dan luar rumah
dipisahkan dengan susunan pagar kayu yang dibuat berbentuk segitiga simetris.
4. Konstruksi
gording dan kuda-kuda terbuat dari material kayu gowok dan kayu kecapi,
sedangkan balok tepi terbuat dari kayu nangka.
5. Kaso
dan reng yang digunakan sebagai dudukan atap terbuat dari bambu tali. Kaso
berupa bambu utuh, sedangkan reng berupa bambu yang dibelah 4.
6. Dinding
terbuat dari material kayu nangka yang dicat menggunakan warna cerah, seperti
kuning atau hijau.
Ada
kalanya dinding juga terbuat dari anyaman bambu sepenuhnya, atau anyaman bambu
yang dipadukan dengan dinding semen di separuhnya.
7. Daun
pintu dan jendela dibuat berukuran lebar dengan lubang udara yang tersusun
secara horizontal. Pintu semacam ini juga dikenal dengan istilah pintu jalusi.
C.
Pembagian
Ruang Kebaya
1. Teras
depan dilengkapi dengan kursi jati atau amben sebagai tempat menerima tamu.
Lantai teras atau gejogan dibersihkan setiap hari untuk menghormati tamu yang
datang.
2. Kamar
tamu atau paseban digunakan untuk tempat tidur bagi tamu yang menginap atau
bermalam di rumah tersebut.
Saudara atau rekan yang berkunjung akan dipersilakan menginap di kamar ini. Jika tidak ada tamu, paseban juga digunakan sebagai tempat sholat.
Saudara atau rekan yang berkunjung akan dipersilakan menginap di kamar ini. Jika tidak ada tamu, paseban juga digunakan sebagai tempat sholat.
3. Ruang
keluarga atau pangkeng sebagai tempat berkumpul keluarga di malam hari. Senda
gurau bersama seluruh anggota keluarga dilakukan di ruangan ini.
4. Ruang
tidur umumnya berjumlah > 4. Ruang tidur utama berukuran lebih besar khusus
untuk pemilik rumah dan istrinya.
5. Dapur
atau srondoyan terletak di bagian belakang rumah, biasanya ruang makan bersatu
dengan ruangan dapur ini.
D.
Filosofi
Rumah Kebaya
1. Rumah
kebaya memiliki pendopo atau teras yang luas. Teras ini dilengkapi dengan meja
dan kursi kayu yang digunakan untuk menjamu para tamu atau untuk sekadar duduk
bercengkrama bersama di waktu sore.
2. Adanya
pendopo yang luas di rumah kebaya adat betawi, secara filosofis menunjukan
bahwa orang suku betawi sangat terbuka pada tamu atau pada orang-orang baru.
Mereka bersifat pluralis dan bisa menerima perbedaan-perbedaan sebagai bentuk keragaman budaya bangsa.
Mereka bersifat pluralis dan bisa menerima perbedaan-perbedaan sebagai bentuk keragaman budaya bangsa.
3. Filosofi
lain yang dapat ditemukan dalam rumah kebaya adalah adanya pagar di sekeliling
teras.
Pagar ini merupakan perwujudan bahwa orang Betawi akan membatasi dari dari hal-hal yang negatif, terutama dalam sisi keagamaan.
Pagar ini merupakan perwujudan bahwa orang Betawi akan membatasi dari dari hal-hal yang negatif, terutama dalam sisi keagamaan.
Banyaknya
budaya yang dibawa orang-orang luar yang datang ke kampung mereka, perlu
difilter berdasarkan keyakinan beragama.
Budaya yang buruk akan mereka buang dan tinggalkan, sedang budaya yang baik akan mereka junjung tinggi dan ikuti.
Budaya yang buruk akan mereka buang dan tinggalkan, sedang budaya yang baik akan mereka junjung tinggi dan ikuti.
E.
Hiasan
Rumah Kebaya
Hiasan
rumah Betawi umumnya sangat spesifik. Biasanya dibuat untuk hiasan dinding
pembatas teras, untuk hiasan dinding.
Tetapi lebih utama digunakan untuk menutup lubang ventilasi pada dinding depan.
Tetapi lebih utama digunakan untuk menutup lubang ventilasi pada dinding depan.
Sumber :
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1127/rumah-kebaya-betawi
http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/09/rumah-adat-betawi-dan-penjelasannya.html
http://dunia-kesenian.blogspot.co.id/2014/10/rumah-adat-kebaya-asal-dari-masyarakat.html
No comments:
Post a Comment