Reog adalah kesenian tradisional berupa tari topeng.Berasal dari Ponorogo (salah satu kota di Jawa
Timur).
Oleh karena itu kesenian ini populer dengan nama reog Ponorogo.Setiap adegan pada pertunjukan Reog
Oleh karena itu kesenian ini populer dengan nama reog Ponorogo.Setiap adegan pada pertunjukan Reog
Biasanya tidak mengikuti skenario yang disusun rapi.Karena pertunjukan reog
Biasanya lebih mengutamakan pertunjukan yang atraktif dan interaktif
Antara pemain dan penonton. Sehingga para penonton dapat terhibur dan puas dengan pertunjukannya.
Pertunjukan reog biasanya dipimpin oleh
seorang dalang. Yang mengatur jalannya acara dan melakukan interaksi dengan penonton.
A.
Tokoh-Tokoh Reog Ponorogo
Tokoh-tokoh
dalam pertunjukan reog, antara lain :
1.
Jathil
Jathil
adalah prajurit berkuda. Sedangkan jathilan
merupakan tarian yang menggambarkan ketangkasan prajurit berkuda yang sedang
berlatih di atas kuda.
Gerak jathilan cenderung feminin.Oleh karena itulah penari
jathilan yang semula ditarikan
oleh laki-laki yang halus, berparas ganteng atau mirip dengan wanita cantik, diganti oleh para penari
putri.
Jathilan dibawakan secara berpasangan. Dengan gerak tari
bercirikan halus, lincah, dan genit.
2.
Warok
Warok
adalah seseorang yang betul-betul menguasai ilmu, baik lahir maupun batin.
Seseorang menjadi warok, karena mampu memberi petunjuk atau pengajaran kepada orang lain tentang hidup
yang baik.
3.
Barongan
(Dadak Merak)
Barongan mempunyai ukuran
- panjang sekitar 2,25 meter
- lebar sekitar 2,30 meter
- berat hampir 50-60 kilogram.
Barongan
(Dadak merak) merupakan peralatan tari yang paling dominan dalam kesenian reog Ponorogo.
Bagian-bagiannya
antara lain :
a) Kepala
Harimau (caplokan)
Terbuat dari kerangka kayu, bambu, rotan ditutup dengan kulit Harimau
Gembong.
Terbuat dari kerangka kayu, bambu, rotan ditutup dengan kulit Harimau
Gembong.
b) Dadak
merak
Kerangka terbuat dari bambu dan rotan sebagai tempat menata bulu merak
Untuk menggambarkan seekor merak sedang mengembangkan bulunya
Dan menggigit untaian manik – manik (tasbih).
Kerangka terbuat dari bambu dan rotan sebagai tempat menata bulu merak
Untuk menggambarkan seekor merak sedang mengembangkan bulunya
Dan menggigit untaian manik – manik (tasbih).
c) Krakap
Terbuat dari kain beludru warna hitam disulam dengan monte
Merupakan aksesoris dan tempat menuliskan identitas group reog.
Terbuat dari kain beludru warna hitam disulam dengan monte
Merupakan aksesoris dan tempat menuliskan identitas group reog.
4.
Klono
Sewandono
Klono
Sewandono atau Raja Kelono. Adalah seorang raja yang masih muda, tampan, dan sakti mandraguna.
Ia selalu membawa pusaka berupa cemeti, yang diberi nama Kyai
Pecut Samandiman
Kegagahannya di gambarkan dalam gerak
tari yang lincah serta berwibawa.
Terkadang gerak tari menggambarkan ketika ia sedang kasmaran.
Terkadang gerak tari menggambarkan ketika ia sedang kasmaran.
5.
Bujang
Ganong (Ganongan)
Bujang
Ganong (Ganongan) atau Patih Pujangga Anom. Adalah Patih yang enerjik, kocak, dan mempunyai keahlian dalam
seni bela diri.
Bujang
Ganong digambarkan seorang Patih Muda, yang cekatan, berkemauan keras, cerdik, jenaka dan sakti
Karena dia lucu maka penampilannya
senantiasa di tunggu – tunggu oleh penonton anak – anak.
B.
Sejarah Reog Ponorogo
Reog
diciptakan oleh seorang abdi kerajaan yang bernama Ki Ageng Kutu
Sebagai bentuk pemberontakan terhadap raja.
Sebagai bentuk pemberontakan terhadap raja.
Dia tidak menyukai Bhre
Kertabumi (raja majapahit yang berkuasa pada abad ke-15)
Karena dimasa pemerintahannya banyak terjadi korupsi.
Karena dimasa pemerintahannya banyak terjadi korupsi.
Disamping itu sang raja juga mendapat
pengaruh buruk istrinya (seorang wanita China).
Melalui reog Ki Ageng Kutu menyindir raja.
Dia menciptakan topeng berbentuk singa dengan bulu merak di atasnya.
Dia menciptakan topeng berbentuk singa dengan bulu merak di atasnya.
Singa menyimbolkan raja Kertabhumi
Sedangkan bulu merak diatasnya menyimbolkan istrinya yang ikut memberi pengaruh terhadap pemerintahan raja.
Sedangkan bulu merak diatasnya menyimbolkan istrinya yang ikut memberi pengaruh terhadap pemerintahan raja.
Pemberontakan
Ki Ageng Kutu dapat diatasi
Namun raja tetap memperbolehkan reog
Karena sudah menjadi pertunjukan populer di kalangan masyarakat.
Namun raja tetap memperbolehkan reog
Karena sudah menjadi pertunjukan populer di kalangan masyarakat.
Cerita yang
diperbolehkan raja menggambarkan perang antara
kerajaan Kediri dan kerajaan Ponorogo yang mengadu ilmu hitam.
C. Proses Pertunjukan Reog Ponorogo
Pertunjukan reog biasanya terdiri dari 2 atau 3 tarian pembuka hingga pada akhirnya
masuk ke adegan inti.
1. Pada tarian pertama biasanya dibuka dengan tarian yang di bawakan oleh 6
sampai 8 orang pria
Yang berpakaian serba hitam dan muka berwarna merah yang disebut warok .
Yang berpakaian serba hitam dan muka berwarna merah yang disebut warok .
2. Pada tarian pembuka yang kedua biasanya dibawakan oleh 6 sampai 8 penari
wanita/pria yang menunggangi kuda kepang.
Walaupun menggunakan kuda kepang, namun tarian ini berbeda dengan kuda lumping.
Walaupun menggunakan kuda kepang, namun tarian ini berbeda dengan kuda lumping.
3. Pada tarian ketiga biasanya dibawakan oleh penari ganongan yang bertingkah lucu, lincah dan enerjik
Sehingga menampilkan gerakan yang atraktif.
Sehingga menampilkan gerakan yang atraktif.
4. Yang terakhir adalah adegan inti yang berisi alur cerita dalam Reog.
Dalam adegan tersebut juga terdapat penari yang memerankan Raja Kelono Sewandono.
Dalam adegan tersebut juga terdapat penari yang memerankan Raja Kelono Sewandono.
Pada adegan terakhir ini juga
terdapat singa barong atau biasa disebut dengan barongan
Yaitu penari yang menggunakan topeng besar berbentuk singa dan diatasnya terdapat bulu merak.
Yaitu penari yang menggunakan topeng besar berbentuk singa dan diatasnya terdapat bulu merak.
Singa barong ini merupakan salah
satu ciri khas dan keunikan dari Reog Ponorogo.
Topeng kepala singa ini memiliki
berat yang bisa mencapai 50-60 kg
Topeng itu dibawa oleh penarinya dengan menggunakan gigi.
Topeng itu dibawa oleh penarinya dengan menggunakan gigi.
D. Alat Musik Reog Ponorogo
Pertunjukan reog juga diiringi oleh berbagai
alat musik tradisional, antara lain :
1) Terompet
2) Kendang
Panoragan
3) Ketipung
4) Klompok senggak
5) Kethuk
dan kenong
6) Kempul
(gong)
7) Angklung
E. Ragam Gerak Reog Ponorogo
1. Gerak Dasar Tari Jathil (Watak
Prajurit)
a. Lari/ Jalan nyongklang/ congklang
b. Jalan drap di tempat
c. Sembahan
d. Jalan lenggang diitempat + edreg
(gerakan menggoda)
e. Ogek bahu ke kanan dan ke kiri
f. Loncatan
g. Gejukan
h. Tanjakan
i. Polah Kaki
j. Ukel Karno, memutar telapak
tangan di samping telinga
k. Lampah tiga
l. Bumi Langit (Jathil / Warok/
Klana Sewandana)
m. Lawung: seblak kanan dan seblak
kiri
n. Trisek (dihilangkan karena hampir
tidak ada)
o. Congklang
p. Keplok Dara (dihilangkan karena
hampir tidak ada)
q. Gladhen peperangan atau Kanuragan
r. Congklang
2. Gerakan Dasar Tari Bujang Ganong
(Watak Lucu, Lincah, Akrobatik)
a. Jalan dobel loncat
b. Besut
c. Lampah Telu (Trecet)
d. Sembahan
e. Gecul (Gerakan Lucu)
f. Ragam incengan (sejarahnya
disuruh untuk memata-matai)
g. Bapangan
h. Akrobatik
i. Gejuk menggol
j. Jalan dobel loncat masuk
3. Gerak Dasar Klono Sewandono (
Watak Gagah)
a. Lumaksana gagah (jalan gagah)
b. Sabetan (3 x 8)
c. Ulat Kengser ke kanan dan ke kiri
d. Lumaksana ombak banyu trisik
e. besut
f. Trecet
g. Kiprah
h. Ogek Lambung
i. Banteng Gambul
j. Ukel Karno
k. Coklekan Plipis
l. Coklekan nimbang
m. Dhadat/ Philesan
n. Tumpang Tali (seperti orang
berhias)
o. Wuyung/ gandrungan
p. Bumi Langit
q. Sabetan Trisik
4. Gerakan Dasar Barongan
a. Lampah Jongkok/ brangkangan
b. Kebatan berdiri
c. Ukel Prapatan
d. Ukel merak edrek (dadak miring)
e. Ukel merak nothol
f. Ukel merak kalangan
F. Tata
Busana Reog Ponorogo
1. Jathil
Busana
penari Jathil, antara lain:
a. Udeng atau (ikat kepala)
b. Celana dingkikan kepanjen
c. Kain panjang parang barong
d. Bara-bara dan samir
e. Epok timah hitam
f. Setagen cinde
g. Hem putih lengan panjang
h. Srempang
i. Bingge
a. Udeng atau (ikat kepala)
b. Celana dingkikan kepanjen
c. Kain panjang parang barong
d. Bara-bara dan samir
e. Epok timah hitam
f. Setagen cinde
g. Hem putih lengan panjang
h. Srempang
i. Bingge
2. Warok
Busana
penari Warok, antara lain:
a. Udeng baju waktung
b. Celana hitam kombor
c. Setagen
d. Epek timah
a. Udeng baju waktung
b. Celana hitam kombor
c. Setagen
d. Epek timah
3. Barongan (Dadak Merak)
Busana
penari barongan, antara lain:
a. Celana panjang gombyok
b. Embong gambyokSabuk/epak hitam merah
c. Stagen cinde
d. Cakep hitam
e. Baju kimplong
a. Celana panjang gombyok
b. Embong gambyokSabuk/epak hitam merah
c. Stagen cinde
d. Cakep hitam
e. Baju kimplong
4. Klono Sewandono
Busana
penari KlonoSewandono, antara lain:
a. Clana panjang cindewarna merah
b. Kain panjang/jarik parang barong warna putih
c. Bara dan samir warna merah
d. Epek timah warna timah
e. Stading cindewarna merah
f. Kacemerah
g. Ulur merah
a. Clana panjang cindewarna merah
b. Kain panjang/jarik parang barong warna putih
c. Bara dan samir warna merah
d. Epek timah warna timah
e. Stading cindewarna merah
f. Kacemerah
g. Ulur merah
h.
Klat bahu
i. Binggel
i. Binggel
5. Bujang Ganong (Ganongan)
Busana
penari Bujang Ganong, antara lain:
a. Celana dingkikan
b. Binggel
c. Embyong gambyok
d. Epek timah hitam
e. Stagenhitam
f. Cakep hitam
g. Baju rompi warna merah.
a. Celana dingkikan
b. Binggel
c. Embyong gambyok
d. Epek timah hitam
e. Stagenhitam
f. Cakep hitam
g. Baju rompi warna merah.
G.
Fungsi Reog Ponorogo
Fungsi reog di masyarakat
Sebagai hiburan pada saat acara :
Sebagai hiburan pada saat acara :
- pernikahan
- khitanan
- hari-hari besar nasional
- festival tahunan yang diadakan oleh pemerintah setempat.
Festival
yang diadakan oleh pemerintah setempat terdiri
dari :
- Festival Reog Mini Nasinonal
- Festival Reog Nasional
- Pertunjukan reog pada bulan purnama.
Festival
Reog Nasional diadakan saat akan memasuki bulan Maharam (dalam tradisi Jawa disebut bulan
Suro). Oleh karena itu acaranya disebut grebeg suro.
Festival
Reog Mini Nasional
diadakan pada bulan Agustus. Pesertanya masih
duduk dibangku sekolah setingkat SD atau SMP.
Tujuan kegiatan ini agar reog terus berlangsung turun temurun.
Tujuan kegiatan ini agar reog terus berlangsung turun temurun.
Pertunjukan reog pada bulan purnama, rutin dilaksanakan
bertepatan malam bulan purnama.
Peserta yang ikut grup-grup lokal perwakilan dari kecamatannya masing-masing.
Peserta yang ikut grup-grup lokal perwakilan dari kecamatannya masing-masing.
Video Reog Ponorogo
Sumber
:
Jika ingin membagikan artikel ini, silahkan klik tombol share di bawah ini
No comments:
Post a Comment